Persiapan Dua
Minggu, Sempat Gerogi Karena Outdoor
Nasyi
Akapela alias bernyanyi lagu-lagu islami tanpa alat music jarang sekali
dilakukan oleh perempuan. Namun, Denting Voice dari SMAN 2 Jember membuktikan, perempuan
juga bisa bernyanyi nasyid dengan indah.
RANGGA MAHARDIKA, Jember
UMAT…
umat… umat
Sekilas
potongan lagu berjudul Cinta Seorang
Kekasih yang dimainkan dalam handphone ini benar menyayat hati. Cuplikan
lagu yang dinyanyikan Denting Voice saat tampil di Kantor Gubernur Kuta Alam,
Banda Aceh, beberapa waktu lalu benar-benar asyik di didengar.
Suara
empet penyanyi Denting Voice yakni Nabila Vinsky Astari, Adellia Pratiwi, dan
si kembar Rivani Atwida Diva dan Ravina Atwida Diva ini benar-benar terpecah
empat. Namun selarang dengan lagu yang di nyanyikan, keempatnya memiliki suar
yang berbeda dengan nada yang berbeda pula. Sungguh perpaduan yang tidak bisa
dituliskan dengan kata-kata.
Namun,
lagu ini pulalah yang mengantarkan keempat bocah SMAN 2 Jember menjadi juara
dua dalam Lomba Nasyid dalam Festival Pendidikan Agama Islam yang di
selenggarakan oleh Kementerian Agama Indonesia ini.
“Alhamdulillah
bisa menjadi juara. Karena sempat nggak yakin. Yang lain aransemen lagunya
bagus-bagus,” ucap Vinsky, salah satu anggota Denting Voice kemarin.
Apalagi
pihaknya sempat terkendala non teknis yakni
kaget saat penyelenggaraan lomba
nasyid ini digelar di tempat terbuka.
Padahal, pihaknya berharap indoor sehingga bisa membuat suara bisa lebih bulat. Juga masih dibarengi dengan
kegaduhan di luar ruangan lainnya. Namun, kemudian bisa di atasi dengan
penampilan mereka yang ciamik.
Salah
satu kekurangan mereka yang mewakili Jawa Timur yakni, dimana hampir semua
peserta nasyid ada prianya, sedangkan mereka semua perempuan. “Suara kurang
berwarna sedikit. Kami tidak ada suara bass,” imbuh Adellia. Sehingga
kemungkinan ada yang kurang sehingga dalam grand final mereka kalah dengan
kontingen dari Sumatra Selatan.
Selain
itu, persiapan mereka menjelang final di Aceh ini juga bisa dibilang sangat
singkat sekali. Dimana saat bermain di
level kabupaten dan provinsi dalam juknis (petunjuk teknis) hanya menyanyikan
lagu wajib ‘Sekeping Hati’ dan ‘Pematang’ serta tambahan lagu ‘Muhasabah
Cinta’. Tiba-tiba saja lagu ini dikabarkan berubah oleh panitia.
“kami
baru mendengar H-2 sebelum berangkat ke Aceh,” ucap Vina personel lainnya.
Dimana ada empat lagu sekaligus yang harus disiapkan dan di hafal dengan
perubahan aransemn-nya dengan waktu yang singkat. Yakni ‘Save Our Masjid,’
‘Damai Semesta Kita,’ ‘Cinta Seorang Kekasih’ dan ‘Indahnya Persahabatan’.
Mau
tidak mau, keempat sahabat ini harus
berkatih keras selama dua pekan tersebut. “Mulai siang pulang sekolah sampai malam,” jelas Vani
kembaran Vina menambahkan. Mereka berlatih dengan gemblengan keras dibawah
bimbingan Rijadi Budi Tjahjono alias Om Budi Hoo. Beruntung, mereka sedang
tidak ada tugas jadwal menumpuk sehingga bisa konsen dalam berlatih menyiapkan
diri.
Termasuk
menyiapkan perubahan aransemen, menyatukan perbedaan suara, hingga
koreografinya. Hingga akhirnya mereka pun beramhkat dengan perjalanan pesawat
yang melelahkan hingga enam jam perjalanan. Meskipun mereka tidak bisa
istirahat dengan jadwal panjang, namun ternyata bisa di atasi dengan persiapan
yang cukup matang sebelumnya.
Selain
itu, mereka ternyata juga memiliki resep khusus sehingga bisa tenang dan
percaya diri saat tampil di hadapan orang umum sekalipun. “Selalu berdoa dengan
membaca Alfatihah setiap hari 17 kali. Dan saat akan tampil membacanya tujuh
kali,” ucap Vinsky, personel paling mungil namun lincah ini.
Dan
ternyata ini cukup ampuh hingga mereka pun bisa menaklukkan panggung dan juri
nasional dengan musikalitas tinggi yang mereka tampilkan. Mereka mengaku
kemenangan ini khusus untuk Kabupaten Jember yang mereka cintai. Ke empatnya
pun berharap bisa melanjutkan grup Denting Voice kedepannya. “Dentingkan suara
indah. Sama seperti nama grupnya,” ucapnya tersenyum.
Mereka
ke depan ingin membuat jingle-jingle yang memperkaya lagu mereka. “Ya akan
terus di pertahankan selama masih bagus,” imbuh kawan lainnya. Mereka pun akan
terus bersahabat untuk kedepannya sehingga bisa terus menampilkan karya-karya
terbaiknya.
Sementara
itu, Budi Hoo, sang pelatih vocal mereka mengatakan Denting Voice ini tidak ada
yang khusus menjadi penyanyi solo. Mereka menampilkan nasyid yang berbeda
karena keempatnya adalah penyanyi solo masing-masing namun bisa menyatu menjadi
satu dengan irama yang indah untuk di dengar oleh telinga.
“Di sinilah
letak keunggulan mereka di bandingkan grup-grup lainnya,” tutur Budi Hoo.
Dirinya menyatakan menyanyi akapela apalagi lagu islami dengan menyatukan hati
dan suara para penyanyi solo bukanlah hal yang mudah. Jika keempat bocah ini
berhasil, dirinya pun memberikan acunagan jempol. (c1/hdi)
SUMBER : JP-RJ Sabtu 28 Oktober 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar