Buat Tebda Dengan Memanfaatkan Bahan Daur Ulang
Pertama
kali ikut lomba, santri Ponpes Nuris ini langsung sabet juara umum putra,
mengalahkan peserta lainnya. Kemenangan itu di raih karena kreativitasnya, menampilkan
sesuatu yang berbeda.
BAGUS SUPRIYADI, Sumbersari
DELEGASI peserta lomba dari Ponpes
Nuris ANtirogo memang tampil beda. Sejak awal mereka memiliki prinsip
berkarakter dan memiliki cirri khas. Tak heran, ketika tampil di antara peserta
lain, mereka lebih menarik.
Prestasi
yang mereka raih dalam kompetisi pramuka tersebut meliputi juara satu bidang
keterampilan, juara satu bidang pengetahuan, juara tiga bidang kreativitas. Tim
dari putra dari Nuris meliputi Rizal Maulana, M Nailul Abror, dan M Ikhlasul.
“Ada
38 sekolah yang ikut dalam lomba pramuka ini,” kata Rizal Maulana, siswa
Madrasah Aliyah Unggulan Nuris. Kendati dari pesantren, mereka tak ragu untuk
berkompetisi dengan peserta dari sekolah negeri.
Sebab,
mentalnya sudah teruji saat mengikuti berbagai lomba di pondok.
“Untuk
lomba pramuka ini memang yang pertama buat kami,”ucapnya. Namun, dirinya
berlatih secara maksimal, dua minggu sebelum pelaksanaan sudah mempersiapkan
diri. Sehingga tim tersebut benar-benar matang untuk tampil dalam lomba.
Mereka
datang ke lokasi lomba di Pusdiklatcab Argopuro Jember dengan rasa percaya
diri. Sebab, membawa sesuatu yang benar-benar beda. Misal, ketika membuat
tenda, mereka memanfaatkan bahan daur ulang.
Tema
yang di angkat dalam kegiatan gelar daerah Jember Pandhalungan itu juga
menyelenggarakan pagelaran seni budaya. Santri Nuris memainkan musik patrol
dalam kesempatan tersebut. “Semua atribut kami mengusung tema budaya
tradisional,” tambah M Nailul Abror.
Setiap
lomba dengan bidang berbeda, santri Nuris selalu mengganti tema yang berbeda
juga. Sehingga hal itu menjadi penilaian tersendiri bagi dewan juri. “Kami harus bersaing dengan juara
umum sebelumnya, SMAN 2 Jember,” tuturnya.
Juara
keterampilan yang di raih meliputi pioneering, navigasi darat dan lainnya, di
bidang kreativitas, salah satunya seperti melakukan daur ulang dan membuat
majalah dinding tiga dimensi. “Bidang pengetahuan seperti penegak pintar,”
tuturnya.
Mading
3D yang di angkat, bercerita tentang dunia di masa depan. Yakni dunia yang
lebih maju dan modern dengan penduduk yang lebih beragam dan kreatif.
Inovasi
yang di buat oleh santri Nuris juga cukup menarik. Yakni menjadi bahan bekas
seperti botol air mineral, selang dan kincir di jadikan vacum cleaner. Inovasi
tersebut pun mendapat perhatia dewan juri. Sebab, bisa memanfaatkan barang
bekas menjadi sesuatu yang bernilai.
Prestasi
tersebut mengantarkan mereka dalam pertemuan pramuka penegak dan pramuka
pandega dalam b entuk perkemahan besar di Indonesia yang di selenggarakan oleh
kwartir gerakan pramuka. “Kami sedang persiapan Raimuna 2018 tingkat Jawa
Timur,” jelasnya.
Meraih
prestasi sudah bukan hal yang baru bagi santri Nuris. Sebab, mental para santri
itu di bentuk bermental juara. Hal tersebut upaya agar santri bisa berkompetisi
dan berprestasi. “Saya merasa bangga ketika santri selalu melakukan kegiatan
positif,” ucap pengasuh Ponpes Nuris Gus Robith Qosidi.
Kegiatan
pramuka itu melatih para santri, baik yang melanjutkan di studi MA Unggulan
Nuris, SMA Nuris, dan SMA agar memiliki karakter disiplin. Kemudian kekompakan
kerja sama, kepedulian hingga rasa cinta tanah air. Sehingga kegiatan positif
di Nuris selalu mendapat dorongan.
Kegiatan
itu, kata luluan Al Azhar Kairo tersebut bisa membuat anak terhindari dari
kegiatan yang negatif. Justu akan menumbuhkan karakter mandiri dan maju. “Ada
banyak wadah untuk pengembangan bakat di Ponpes Nuris, tak hanya pramuka, tapi
juga sains dan teknologi, karya tulis dan lainya,” jelasnya. (hdi)
Sumber: JP-RJ
Jumat 20 Oktober 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar