Senin, 22 Januari 2018

Santri Ponpes Nuris Juara Umum Lomba Pramuka



Buat Tebda Dengan Memanfaatkan Bahan Daur Ulang

            Pertama kali ikut lomba, santri Ponpes Nuris ini langsung sabet juara umum putra, mengalahkan peserta lainnya. Kemenangan itu di raih karena kreativitasnya, menampilkan sesuatu yang berbeda.


BAGUS SUPRIYADI, Sumbersari



            DELEGASI peserta lomba dari Ponpes Nuris ANtirogo memang tampil beda. Sejak awal mereka memiliki prinsip berkarakter dan memiliki cirri khas. Tak heran, ketika tampil di antara peserta lain, mereka lebih menarik.

            Prestasi yang mereka raih dalam kompetisi pramuka tersebut meliputi juara satu bidang keterampilan, juara satu bidang pengetahuan, juara tiga bidang kreativitas. Tim dari putra dari Nuris meliputi Rizal Maulana, M Nailul Abror, dan M Ikhlasul.

            “Ada 38 sekolah yang ikut dalam lomba pramuka ini,” kata Rizal Maulana, siswa Madrasah Aliyah Unggulan Nuris. Kendati dari pesantren, mereka tak ragu untuk berkompetisi dengan peserta dari sekolah negeri.

            Sebab, mentalnya sudah teruji saat mengikuti berbagai lomba di pondok.
            “Untuk lomba pramuka ini memang yang pertama buat kami,”ucapnya. Namun, dirinya berlatih secara maksimal, dua minggu sebelum pelaksanaan sudah mempersiapkan diri. Sehingga tim tersebut benar-benar matang untuk tampil dalam lomba.

            Mereka datang ke lokasi lomba di Pusdiklatcab Argopuro Jember dengan rasa percaya diri. Sebab, membawa sesuatu yang benar-benar beda. Misal, ketika membuat tenda, mereka memanfaatkan bahan daur ulang.

            Tema yang di angkat dalam kegiatan gelar daerah Jember Pandhalungan itu juga menyelenggarakan pagelaran seni budaya. Santri Nuris memainkan musik patrol dalam kesempatan tersebut. “Semua atribut kami mengusung tema budaya tradisional,” tambah M Nailul Abror.

            Setiap lomba dengan bidang berbeda, santri Nuris selalu mengganti tema yang berbeda juga. Sehingga hal itu menjadi penilaian tersendiri bagi  dewan juri. “Kami harus bersaing dengan juara umum sebelumnya, SMAN 2 Jember,” tuturnya.

            Juara keterampilan yang di raih meliputi pioneering, navigasi darat dan lainnya, di bidang kreativitas, salah satunya seperti melakukan daur ulang dan membuat majalah dinding tiga dimensi. “Bidang pengetahuan seperti penegak pintar,” tuturnya.

            Mading 3D yang di angkat, bercerita tentang dunia di masa depan. Yakni dunia yang lebih maju dan modern dengan penduduk yang lebih beragam dan kreatif. 

            Inovasi yang di buat oleh santri Nuris juga cukup menarik. Yakni menjadi bahan bekas seperti botol air mineral, selang dan kincir di jadikan vacum cleaner. Inovasi tersebut pun mendapat perhatia dewan juri. Sebab, bisa memanfaatkan barang bekas menjadi sesuatu yang bernilai.

            Prestasi tersebut mengantarkan mereka dalam pertemuan pramuka penegak dan pramuka pandega dalam b entuk perkemahan besar di Indonesia yang di selenggarakan oleh kwartir gerakan pramuka. “Kami sedang persiapan Raimuna 2018 tingkat Jawa Timur,” jelasnya.

            Meraih prestasi sudah bukan hal yang baru bagi santri Nuris. Sebab, mental para santri itu di bentuk bermental juara. Hal tersebut upaya agar santri bisa berkompetisi dan berprestasi. “Saya merasa bangga ketika santri selalu melakukan kegiatan positif,” ucap pengasuh Ponpes Nuris Gus Robith Qosidi.

            Kegiatan pramuka itu melatih para santri, baik yang melanjutkan di studi MA Unggulan Nuris, SMA Nuris, dan SMA agar memiliki karakter disiplin. Kemudian kekompakan kerja sama, kepedulian hingga rasa cinta tanah air. Sehingga kegiatan positif di Nuris selalu mendapat dorongan.

            Kegiatan itu, kata luluan Al Azhar Kairo tersebut bisa membuat anak terhindari dari kegiatan yang negatif. Justu akan menumbuhkan karakter mandiri dan maju. “Ada banyak wadah untuk pengembangan bakat di Ponpes Nuris, tak hanya pramuka, tapi juga sains dan teknologi, karya tulis dan lainya,” jelasnya. (hdi)

Sumber: JP-RJ  Jumat 20 Oktober 2017


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cara Anak Muda Buktikan Eksistensi dalam Globalisasi

Mulai Prestasi Internasional sampai Bersatu Lawan Hoax             Di era globalisasi, pemuda tidak hanya menyumbangkan peran secar...