Senin, 29 Januari 2018

Viola Putri, Atlet Usia Dini Berprestasi dari Pelosok Jember



Rela Tempuh Jarak Sumberjambe-Jember untuk Berlatih

            Dengan kemauan keras, prestasi bisa diraih oleh setiap anak, tak peduli dimanapun asalnya. Seperti Viola Putri Haryus Negari, atlet tenis meja Jember yang berasal dari salah satu desa pelosok Jember, Sumberjambe. Dia harus menempuh jarak ratusan kilometer demi berlatih dipusat kota secara rutin.


FAIZIN ADI, Jember



            SUARA dentingan bola ping-pong terus saja terdengar dari sebuah rumah di Dusun Gladak  Langsep, Desa Sumberjambe. Dari rumah sederhana itu pulalah, Viola Putri Haryus Negari , Nama lengkap bocah tersebut , mulai meniti karir sebagai atlet tenis meja junior. 

            “Awalnya memang dirumah saya  dan juga di balai  desa, ada perlengkapan tenis meja. Saya biasa bermain ping-pong (nama lain tenis meja)bersama para warga desa di sini, sekedar untuk mencari keringat,” tutur Haryono, Ayah Viola saat membuka  perbincangan dengan Jawa Pos Radar Jember.

            Nama Viola memang kini sedang moncer. Siswa kelas VI SDN Sumberjambe 1 itu rencananya akan menjadi wakil Jember dalam perhelatan  Pekan Olahraga Sekolah Dasar (POR SD) Tingkat Jawa Timur tahun 2017 yang rencananya akan degelar di Lumajang pada pertengahan November mendatang.

            Tiket tersebut diperoleh Viola setelah meraih medali emas dalam POR SD tingkat Jember yang di gelar pada April lalu.

            Haryono menuturkan, putrinya mulai menggeluti tenis meja sejak sekitar 3 tahun yang lalu, saat Viola masih duduk di bangku kelas IV SD. Bermula dari iseng mengajak beberapa anak di Desa Sumberjambe untuk turut bermain tenis meja, Haryono melihat bakat  dan potensi yang ada di putrid sulungnya tersebut. “Saya lihat dia cepat belajar dasar-dasar bermainnya. Juga cukup sangat untuk berlatih,” tutur Haryono.

            Mengetehui potensi putrinya tersebut, Haryono lantas berupaya mengembangkannya. Ia bersyukur karena upayanya tersebut juga di dukung oleh pihak sekolah. “Alhamdulillah, pihak sekolah mendukung dengan kerap mengikutsertakan anak saya dalam lomba tenis meja. Juga kemudahan dispensasi izin tidak masuk sekolah jika harus ikut kejuaraan,” jelas pria yang bekerja sebagai sekretaris desa (Sekdes) di Desa Sumberjambe tersebut.

            Tak cuma Haryono, dukungan penuh juga di berikan oleh ibu Viola, Uswatun Hasanah yang sehari-harinya bekerja sebagai guru sukwan di Madrasah Ibtidaiyah (MI) MiftahuL Ulum, Sukowono Jember.

            Berbagai kejuaraan tenis meja pun kerap diikuti oleh Viola. Salah satiun yang paling berkesan adalah ketika 2 tahun yang lalu, Viola mengikuti O2SN (Olimpiade Olahraga dan Sains Nasional) tingkat Jember. Bersaing dengan ratusan  siswa SD lain  dari berbagai penjuru di Jember, Viola yang  saat itu baru duduk di kelas IV SD berhasil keluar sebagai juara satu  dan berhak melaju ke tingkat Jawa Timur. “Saat itu saya sampai menangis  terharu. Rasa lelah itu seolah terbayar,” tutur Haryono.

            Dengan berbagai prestasi yang diraih, Pengurus Kabupaten (Pengkab) Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Jember pun melirik Viola sebagai salah satu bibit potensial untuk di cetak menjadi atlet tenis meja berkualitas. Viola pun mendapat kesempatan untuk berlatih secara khusus di bawah arahan pelatih yang di datangkan oleh  PTMSI Jember.

            Lokasi latihannya pada sore hari di kantor lama Dispora, yakni eks Gedung BHS yang ada di utara Alun-alun Jember. “Jatah latihannya sebenarnyua Rabu, Jumat dan Sabtu. Tapi karena kendala jarak, jadi kita ambil dua hari saja, yakni Jumat dan Sabtu,” jelas Haryono.

            Berlatih di pusat Kota Jember,  tentu bukan hal mudah bagi Viola dan ayahnya yang selalu setia mengantar. Mereka harus menempuh jarak selam satu jam perjalanan dari rumah di Sumberjambe untuk menuju lokasi latihan pusat kota Jember. Usai berlatih sore, pada petang hari, Viola dengan di temani ayahnya harus kembali lagi ke rumah Sumberjambe. “Memang capek sih, tapi semua demi prestasi anak. Jadi tidak masalah,” aku Haryono.

            Rutinitas bolak balik Sumberjambe-Jember selama dua kali dalam  seminggu itu, sudah satu tahun terakhir dilakoni Haryono demi sang putrid. Rintangan lain adalah karena jalannya menuju pelosok Sumberjambe harus melewati jalan terjal berbatu. Maklum saja, masih banyak pelosok Jember yang belum tersentuh pembangunan infrastruktur dengan optimal. 

            “Wah kalau ban bocor di tengah jalan rusak, itu sudah biasa,mas. Juga kadang-kadang kita kehujanan karena lupa tidak bawa mantel jas hujan di sepeda motor,” cerita Haryono.

            Untuk menambah kualitas latihan, Haryono bahkan sampai mendatangkan seorang pelatih tenis meja dari Bondowoso, khusus ke rumahnya. Sang pelatih yang juga merupakan mantan atlet tenis meja itu melatih Viola empat kali dalam seminggu. “Selama demi mengembangkan prestasi anak mas,” jelas Haryono. 

            Sibuk di olahraga, tidak membuat Viola melalaikan tugas akademiknya sebagai seorang pelajar. Meski lelah berlatih, kedua orang tuanya tetap mendorong agar Viola mengerjakan tugas-tugasnya dari sekolah. “Alhamdulillah kemarin masih tetap ranking 1 di kelas,” tutur Haryono.

            Dengan berbagai kesibukan mengikuti berbagai kejuaraan tenis meja, memang kerap memaksa Viola untuk sering izin tidak masuk sekolah. Beruntung, pihak sekolah banyak memberikan dipensasi. Namun, kedepan Haryono berharap ada dukungan lebih dari Pemkab Jember dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Dinas Pemuda dan olah raga (Dispora) untuk memfasilitasi pengembangan atlet usia dini di Jember. 

            “Atlet ini kan di samping fokus berlatih, juga harus menjalankan kewajibannya di sekolah. Semoga ada regulasi dari pemerintah yang mempermudah agar atlet ini  bisa fokus tanpa harus tertinggal  di sekolahnya,” pungkas Haryono. (ad/hdi)

Sumber: JP-RJ Minggu 29 Oktober 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cara Anak Muda Buktikan Eksistensi dalam Globalisasi

Mulai Prestasi Internasional sampai Bersatu Lawan Hoax             Di era globalisasi, pemuda tidak hanya menyumbangkan peran secar...