Datangkan Pengajar
Langsung dari Al Azhar University Kairo-Mesir
Tagline MA Unggulan Nuis go
internasional bukkan semboyan belaka. Sekolah tersebut harus berupaya
meningkatakan kualitasnya. Mulai dari mengajak siswanya studi banding keluar
negeri hingga menyelenggarakn International Class Programme.
BAGUS SUPRIADI,Jember
PELAJAR Madrasah
Aliyah (MA) Unggulan Nuris merasakan hal yang berbeda saat pembelajaran bahasa
Arab. Tak seperti biasanya, mereka semakin termotivasi untuk terus belajar dan
menguasai bahasa asing itu.
Penyebabnya,mereka memiliki guru
baru dari Al Azhar Mesir. Yakni, Syaikh Muhammad Syauqi yang sudah datang
sekitar satu bulan yang lalu. Syaikh Muhammad Syauqi mengajar bahasa arab di
sekolah tersebut. Dia datang untuk membagikan ilmunya kepada para pelajar.
Bahkan tiap Senin hingga Kamis,
masuk ke kelas dan mengajar salah satu bahasa asing itu.
Syaikh Syauqi belum bisa berbahasa Indonesia, sehingga saat
mengajar dia selalu menggunakan bahasa Arab. Namun demikian, aiawa MA Unggulan
Nuris tak canggung untuk memahaminya. Sebab, percakapan sehari-hari di asrama
memang sudah menggunakan bahasa Arab
.
Di kelas, Syaikh Syauqi memiliki
metode yang berbeda dalam mengajar. Tak hanya menerangkan, tetapi mengajak
siswa berbincang dan berdiskusi. “Belajar langsung bahasa Arab para guru dari
Mesir bisa langsung tahu logatnya,” kata A.Fauzan, siswa kelas XII MA Unggulan
Nuris.
Tak hanya Fauzan, para pelajar
lainnya seakin termotivasi untuk menguasai bahasa itu. Bahkan memiliki
keinginan untuk melanjutkan studi di Universitas Al Azhar Kiro Mesir. “Agar
bisa kuliah disana harus menguasai bahasa Arab,”ucapnya.
Selain itu, tambah Kavin Robbani,
harus bisa menghafal Alquran minimal tiga juz. Beberapa pelajar MA Unggulan
Nuris mulai mempersiapkan syarat agar bisa kuliah di Al Azhar. “Kami tertarik
kesana karena sumber ilmu dan pusat peradaban,”terangnya.
Beberapa pelajar yang ingin melanjutkan studi disana, terus belajar pada
dosen Syari’ah Islamiyah di Mesir tersebut. Di kelas, Syaikh itu juga menjadi native speaker agar anak-anak bisa fasih
berbahasa Arab.
Tak hanya itu, siswa yang ingin ke
Mesir juga di-briefing khusus oleh
Syaikh Syauqi. Sehingga ketika tes, mereka bisa lolos. Bahkan, dia akan
mengajar selama tidga tahun di Ponpes Nuris sebagai guru bantu. “Rencananya tak
hanya mengajar bahasa Arab, tapi juga kitab kuning, tafsir, hadis, dan
lainnya,” terang Harun Arrosyid, pendamping Syaikh Syauqi.
Sementara itu, Humas Ponpes Nurul
Islam Gus Abdurrahman menambahkan kedatangan Syaikh Syauqi ke Nuris merupakan
kerja sama antara pemerintah Mesir dengan Kemenag RI. Ada sekitar 25 pengajar
yang di terjunkan ke Indinesia, terutama pesantren.
“MA Unggulan Nuris dipercaya oleh
Kemenag RI,sehingga salah satu pengajar dikirim ke sini,”jelasnya. Penujukan MA
Unggulan Nuris sebagai tempat mengajar bukan tempat alasan, sebab Kemenag RI
melihat profil lembaganya terlebih dahulu.
Meskipun masih sekitas satu bulan,
dampaknya sudah bisa dirasakan oleh siswa unggulan. Percakapan mereka lebih
fasih dalamb bahasa Arab. Mereka juga semakin semangat untuk mendalaminya. “Di
MA Unggulan Nuris, ini program Internasional, sebelumnya mendatangkan dari
Portugal,” paparnya.
Selain belajar bahasa, para siswa
juga bisa belajar budaya luar negeri. Sehingga ketika melanjutkan di Mesir,
mereka sudah paham dengan karakternya warga dan budayanya.
Sementara pengasuh Ponper Nuris Gus
Robith Qosidi LC menjelaskan, MA Unggulan Nuris terus meningkatkan mutu,
manajemen dan sistem pembelajaran. Salah satunya mendatangkan pakarnya dari
luar negeri, yakni Mesir. Sebab, kurikulum sekolah tersebut mengacu pada Al
Azhar University.
Kondisi sekarang, lanjut dia,
pelajar MA Unggulan Nuris sudah bisa membaca kitab kuning. Hanya saja, kemampuan
bahasa Arab perlu terus di tingkatkan. “Karena untuk menuangkan pemikiran Islam
Nusantara hingga ke luar negeri, harus melalui bahasa,” terangnya.
Kendala yang masih terjadi,
pemikiran-pemikiran ulama nusantara belum bisa di pahami di luar negeri karena
tidak tersampaikan melalui bahasa. Untuk itulah MA Unggulan Nuris terus
mengembangkan kemampuan bahasa pelajarnya.
Selama ini MA Unggulan Nuris terus
menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga pendidikan, baik di dalam maupun
luar negeri. Sehingga memiliki jaringan yang cukup luas. Tahun 2016 lalu,
beberapa pelajarnya studi banding ke Mesir. (c1/hdi)
Sumber:
JP-RJ Rabu 11 Oktober 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar