Rabu, 17 Januari 2018

Mahasiswa Universitas Jember Ciptakan Detektor Kelayakan Telur



Butuh Pengembangan  Deteksi Telur Bebek dan Puyuh

        Tiga mahasiswa Universitas Jember yaitu Malikul Fanani, M. Arif Baihaqi, dan Muh. Fazauddiak berhasil membuat alat sederhana untuk mendeteksi kualitas telur. Berkat karya tersebut, ketiganya berhasil memperoleh prestasi pada ajang Scientific Great  Moment 2017 yang di gelar di Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Malang, awal Oktober lalu.

LINTANG ANIS BENA K, Jember



            INISIASI mesin ini namanya EGGSOS. Ini adalah Inovasi Alat Detektor Kelayakan Telur Ayam Berbasis Arduino dengan Menggunakan Fuzzy Logic. Di Kabupaten Jember, ide ini berawal dari  Malikul Fanani, M. Arif Baihaqi, dan Muh. Fazauddiak untuk bisa membantu para peternak dan tengkulak telur. Selama ini untuk mengecek kyualitas telur harus dipecah terlebih dahulu. 

            Kondisi ini bisa mengakibatkan kerugian baik dari sisi penjual maupun pembeli. Untuk mengurangi resiko tersebut, ketiganya menggagas membuat alat deteksi kelayakan telur dengan konsep sederhana. Menurut Muh. Fazauddiyak, mereka mengamati selama ini peternak ayam petelur kesulitan dalam menentukan mana telur yang layak dan mana yang tidak.

            Apalagi, Jawa Timur termasuk salah satu pemasok telur yang cukup besar di Indonesia. 

            “Padahal pengonsumsi telur yang tidak layak secara kesehatan berpotensi menimbulkan berbagaio penyakit seperti sakit pada perut bagian atas, demam  tinggi, sakit kepala, diare bahkan muntaber,” ujarnya pemuda yang akrab dipanggil Faza ini.

             Cara pengoperasian EGGSOS cukup sederhana. Telur yang ingin di cek kalitasnya, di masukkan ke dalam alat yang sudah di siapkan. Alat ini di lengkapi dengan  pendeteksi kepekatan dan kualitas kuning telur berupa sensor Light Dependent Resistor (LDR) yang berfungsi sebagai sensor cahaya dan photodioda yang dapat mengubah cahaya menjadi arus listrik.

             Hasilnya lantas di tampilkan pada monitor yang tersedia. Setelah melalui proses uji, parameter kelayakan telur akan muncul.  Parameter yang di gunakan adalah berat telur, kekentalan kuning telur, dan warna cangkang telur. “Penggunaannya sangat mudah dan yang penting tidak akan merusak cangkang dari telur itu sendiri,” lanjutnya.

            Tiga kualitas parameter ini mengacu pada Standart Nasional Indonesia bidang peternakan yang di keluarkan oleh pemerintah. Untyuk mengetahui standar tersebut mereka menggunakan tiga sensor. “Hasil pembacaan parameter ini akan muncul di layas,” imbuh Fanani. Fanani dan timnya mengklasifikasikan mutu menjadi tiga bagian  yaitu mutu 1, mutu 2, dan tidak layak.

            Namun, menurut Arif EGGSOS ini baru bisa digunakan untuk mengetahui kualitas dari produk telur ayam.  Untuk bisa mendeteksi kuaitas telur lain seperti bebek dan puyuh masih perlu pengembangan lebih lanjut. “Karena standarnya sudah berbeda, seperti ketebalan cangkang telur serta kekentalan kuning telurnya berbeda dengan telur ayam,” jelasnya.

            EGGSOS buatan tiga punggawa dari Fakultas Teknik Universitas Jember ini ternyata mendapatkan apresiasi. Terbukti EGGSOS mendapatkan gelar dalam ajang lomba karya tulis ilmiah Scientific Great Moment 2017 yang digelar oleh Fakultas Teknik Pertanian Universitasa Brawijaya, Malang, awal Oktober lalu. “ Saat presentasi dan proeses penilaian, ketiga juri memberikan pujian terhadap judul dan alat yang kami buat ini. Bahkan salah satu juri tersebut berniat untuk membeli alat yang kami buat ini,” kata Arif.

            Sebagai inventor, mereka tentu tergoda untuk mematenkan karya yang digegas dan dip roses selam dua bulan ini. Namun, Faza tak ingin berharap terlalu tinggi, sebab masih banyak pengembangan yang harus di lakukan. “Terutama dari sisi kalibrasi sensor , masih harus di perbaiki  dan dikembangkan lagi. Kemudian juga harus disempurnakan untukl pendeteksian telur lain selain ayam,”pungkasnya. (lin/hdi)


Sumber: JP-RJ Minggu 15 Oktober 2017                    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cara Anak Muda Buktikan Eksistensi dalam Globalisasi

Mulai Prestasi Internasional sampai Bersatu Lawan Hoax             Di era globalisasi, pemuda tidak hanya menyumbangkan peran secar...